Kamis, 13 Desember 2007
Penulis : Ardie
Taufik Abda Pimpin Partai SIRA
Banda Aceh, acehmagazine.com
Muhammad Taufik Abda, akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA). Sementara Sekretaris Jenderal partai dipercayakan kepada Muhammad MTA. Keduanya terpilih dalam kongres yang digelar selama tiga hari di Wisma Bintara Pineung, Banda Aceh. Acara yang digelar Panitia Persiapan Pembentukan Partai Politik Lokal (P5L) ini sudah dimulai 10 Desember lalu.
Ada tiga calon ketua partai yang mencuat dalam pemilihan yang berjalan sangat alot itu. Mereka adalah Taufik Abda Muhammad MTA, dan Muhammad Saleh, ST. Dalam penghitungan suara, Taufik Abda mendapatkan 142 suara, diikuti Muhammad MTA 48 suara dan Muhammad Saleh 12 suara dengan jumlah suara sah 202 suara.
Selain memilih ketua partai, peserta kongres juga sukses memilih Majelis Tinggi Partai (MPT) SIRA. Muhammad Nazar dan Faisal Ridha, S.Ag dipilih sebagai ketua dan sekretaris. MPT ini diisi dengan komposisi 15 orang anggota presidium serta satu orang dari Badan Eksekutif SIRA dan perwakilan konsulat-konsulat seluruh wilayah Aceh.
Ketua MTP Partai SIRA, Muhammad Nazar dalam sambutannya menyebutkan, pada hari ini mereka sudah sampai pada satu tujuan untuk melanjutkan perjuangan rakyat Aceh secara bermartabat, demokrasi dan damai. Dia juga mengajak semua peserta untuk tidak memusuhi partai lain. "Mari kita jadikan mitra kerja yang baik untuk sama-sama memperjuangkan aspirasi rakyat Aceh," katanya.
Dia mengharapkan semua peserta kongres untuk mendukung kepemimpinan Ketua DPP Partai SIRA terpilih dalam menjalankan amanah dan tugas yang telah sudah berika. Nazar yang juga Wakil Gubernur Aceh itu meminta simpatisan dan kadernya untuk berhati-hati dalam berpolitik agar tidak dirasuki elemen lain yang ingin memecahkan kesatuan.
Sedangkan, Ketua DPP Partai SIRA terpilih M. Taufik Abda, dalam sambutanya menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan peserta kongres kepadanya. Ia juga mengatakan bahwa perjuangan rakyat Aceh belum berhenti dan mulai hari ini kita kembali melanjutkan perjuangan aspirasi rakyat Aceh.
Akronim SIRA Diganti
Keputusan penting lain yang dicetuskan peserta kongres adalah masalah kepanjangan dari SIRA itu sendiri. Kalau sebelumnya, SIRA akronim dari Sentral Informasi Referendum Aceh, maka kini diganti menjadi Suara Independen Rakyat Aceh. Pembahasan akronim itu sendiri dikabarkan berlangsung sangat alot. Bahkan, panitia mencatat ada 21 akronim yang diusulkan peserta kongres.
Di 21 akronim itu, di antaranya adalah Suara Intelektual Rakyat Aceh, Seuramoe Independen Republik Aceh, Seuramoe Jejak Indatu Rakyat Aceh, Sue Intat Rakyat Aceh, Suara Independen Rakyat Aceh, Serikat Independen Rakyat Aceh, Serap Inspirasi Rakyat Aceh, Sentral Informasi Revoluasi Rakyat Aceh, dan Semua Ini Rakyat Aceh.
Setelah pendebatan dan pengkajian alot, akhirnya kongres memutuskan akronim partai adalah Suara Independen Rakyat Aceh yang disingkat dengan SIRA. Perdebatan sengit dan pembenaran argumentasi juga terjadi dalam pembahasan berbagai agenda Kongres Partai SIRA, yang berlangsung di Wisma Bintara Pineung, Banda Aceh, dari tanggal 10 – 13 Desember 2007.
Hampir sama dengan Partai SIRA. Kalau SIRA sudah diganti kepanjangannya, namun tidak dengan Partai GAM. “GAM itu tidak ada kronimnya. Jadi dia bukan Gerakan Aceh Merdeka. Hanya Partai GAM saja,” sebut pengurusnya, Ibrahim bin Syamsuddin.
Kendati begitu, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia menolak memverifikasi karena partai ini menggunakan atribut GAM. Atribut GAM dinilai bertentangan dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh. Departemen Hukum dan HAM lalu meminta Partai GAM mengganti atribut partai yang berciri gerakan separatis itu. [ardie]